[KO]lom ins[PI]rasi [RAM]adhan
“Sudah Membaca Berapa Juz, Sobat?
“Fastabiqul khairat. Berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan..”
Bulan Ramadhan sebagai syahrul jihad, bulan perjuangan untuk memerangi hawa nafsu dan memperbanyak amal sholeh. Ladang kebaikan semakin subur tatkala kita saling menasihati dalam kebaikan dan berpesan dalam kesabaran. Hari ini sudah membaca berapa juz, Sobat? Pertanyaan ini semata-mata hanya untuk mengetahui seberapa dekat diri kita dengan Al Qur’an. Apakah dampak dari membaca Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari? Tentu, sobat semua pernah mengalami.
Membaca Al Qur’an merupakan transaksi yang selalu menguntungkan, dan selalu menggembirakan bagi insan yang beriman. Tentunya membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan sangat besar ganjaran dan nilainya. Rasulullah-pun sangat besar perhatiannya pada Al Qur’an melebihi pada bulan-bulan lainnya. Masih ingat, kan? Jika Al Qur’an diturunkan pertama kali pada waktu Ramadhan (17 Ramadhan), makanya ada istilah yang namanya Nuzulul Qur’an. Pada saat itulah Jibril datang kepada Rasulullah SAW di bulan Ramadhan untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali (tahu surat QS Al Alaq, Sobat?). Ya, arti QS tersebut adalah Bacalah. QS yang menjadi kunci peradaban dunia; membiasakan membaca.
Sejenak melihat sekumpulan sahabat yang sedang asyik bercengkerama dengan mushafnya, membuat hati An cemburu.. Ya Rabb, dada An menahan sejuta rindu untuk memegang mushaf-Mu, membacanya, kemudian memahami arti di dalamnya, namun diri hanya masih bisa mendengarkan. Sebetulnya, bisa saja mengucapkan dzikir apa saja untuk menenangkan hati saat jiwa gersang.. Meski demikian, embun penyejuk dari suara murattal terasa menggetarkan. An tak bisa membayangkan bagaimana jiwa-jiwa tuna wicara yang tak mampu mengeluarkan suara untuk membaca Al Qur’an?
Begitu naifnya diri ini ketika kemalasan merajai, merasa waktu yang dimiliki begitu sempit hingga tak sudi untuk membaca ayat-ayct cinta-Nya dengan khusyuk.. Membaca, tanpa mentadaburinya dengan hati. Membaca, kemudian melaluinya dengan nada biasa, serta tak menghiraukan arti ayat yang dibaca. Astagfirullah.. Kadang, beberapa hapalan mudah lenyap begitu saja. Ada apa dengan diri ini?
Ada artikel menarik sebagai alarm sekaligus penyejuk hati bahwa dengan selalu membaca Al Qur’an akan membersihkan noda-noda dosa dan melapangkan dalam kesabaran 🙂
**
Berikut ini adalah kisah seorang kakek tua yang hidup bersama cucu satu-satunya. Sang kakek adalah seorang muslim yang taat, tiada hari dalam hidupnya tanpa membaca Al-Quran.
Si Cucu yang melihat betapa sang kakek begitu khidmat membaca Al-Quran penuh dengan penghayatan, bertanya : “Kek…!! Mendengar kakek membaca Al-Quran, aku merasa hatiku sejuk sekali. Aku ingin sekali bisa memahaminya sebagaimana kakek. Tapi aku tidak mampu, adapun yang aku pahami, aku lupakan secepat aku menutup buku”
Adakah manfaat-nya kita membaca AL-QURAN tanpa mengetahui artinya?
Sang kakek seakan tidak menghiraukan pertanyaan cucunya yang masih muda itu. Dia malah mengajak cucunya itu keluar rumah.
Sang kakek mengambil sebuah ember kotor (bekas mengangkut tanah liat), lalu dilubangilah ember itu di bagian bawah dan samping-sampingnya, beberapa lubang.
Si Cucu dengan keheranan dan rasa penasaran ingin mengetahui apa yang hendak dilakukan oleh kakek kesayangannya itu.
“Anakku…! Bawalah ember ini ke sungai, kemudian bawalah kembali kemari dengan sudah terisi penuh air.”
Si Cucu tentunya sadar, bahwa ember tersebut sudah bocor, maka mau tidak mau dia harus berlari setelah mengisi ember tersebut dengan air.
Si Cucu pun menyanggupinya. Dan pergilah dia ke sungai untuk mengisi ember tersebut dengan air, kemudian dia berusaha berlari sekencang-kencangnya agar setibanya di tempat kakeknya airnya masih penuh.
Dia pun melakukannya dengan sungguh-sungguh. Tapi setibanya di tempat kakeknya, ternyata tidak sedikit pun air yang tersisa. Semua airnya habis tertumpah sebelum tiba di tempat kakeknya.
Sang kakek sesekali menertawakannya. Dan berkata, “Kali ini kau harus berusaha berlari lebih cepat lagi. AYO KAMU PASTI BISA….!”
Si Cucu pun berusaha lebih semangat lagi. Sampai akhirnya…!!! Dengan terengah-engah dia berkata kepada kakeknya, “Kek…! Aku rasa ini mustahil secepat apapun aku berlari, air tersebut akan lebih dulu habis sebelum aku sampai disini. Jadi ini suatu hal yang percuma”
Dengan tersenyum sang kakek berkata, “Anakku kamu pikir semua ini percuma? Sekarang coba lihat ini……….”
Kakek menunjuk ke ember yang dipegang cucunya tersebut. Dan berkata, “Bukankah ember yang kau pegang tersebutsebelumnya kotor sekali?”
“Lihatlah sekarang, sudah menjadi ember yang bersih…! Luar dan dalam”
“Anakku hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Al-Quran. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dan dalam… Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.”
**
Ya Rabb.. Dekatkan kami dengan Al Qur’an.. Izinkanlah kami untuk membacanya dengan penuh kecintaan, keikhlasan dan penuh keistiqomahan…
Berilah kami waktu luang untuk membacanya dengan sepenuh jiwa hingga meresap ke relung hati. Izinkanlah, ya, Rabb..agar kami selalu menjaga kualitas dan kuantitas ibadah di bulan suci ini karena-Mu..karena ingin mendapatkan keridhoan-Mu…
An Maharani Bluepen
Today, bertepatan usia 23 tahun 5 bulan