wisuda murobbi

Wisuda SM Angkatan VIII di Balaikota, Semarang

Deserve. Layak atau patut.

Berkali-kali aku bercermin diri. Rasanya masih jauuh dikatakan sempurna untuk menjadi murobbi ideal. Ideal? Pemikiranku belum begitu luas. Pemahamanku masih terbatas. Namun aku mengemban amanah dakwah ketika terjun dalam dunia tarbiyah. Ada yang mengatakan bahwa menjadi murobbi itu adalah suatu metode untuk menjaga ‘akhlakul kharimah’ seseorang. Ia bukan seperti lilin yang hanya membakar dirinya sendiri, namun menjadi cahaya bintang yang menyejukkan. Cahayanya tak pernah padam karena sifatnya yang menebarkan sisi kebaikan terus-menerus. Selalu istiqomah. Berjalan di atas jalan Cahaya-Nya yang indah.

“Tarbiyah bukanlah segala-galanya, namun segala-segalanya tidak akan dapat diraih kecuali melalui tarbiyah.” Demikian Syaikh Musthafa Masyhur salah satu Mursyid ‘Am Ikhwan memberikan jawaban atas pertanyaan yang ditunjukkan tentang tarbiyah. Tarbiyah adalah mendidik, membina, dan membangun kepribadian generasi muda hingga mereka tumbuh menjadi pribadi muslim yang berkarakter Al Qur’an dan As Sunah.

Jika Pak Anies Baswedan mengatakan bahwa mengajar adalah perkerjaan semua orang terdidik, maka aku akan mengatakan bahwa menjadi murobbi adalah perkerjaan mulia yang diamanahkan oleh generasi Rabbani, pengemban risalah Nabi. Ada empat peran yang tak boleh terlepas darinya. Sebagai walid (ortu), syaikh (bapak/ ibu spiritual), ustadz/ ustadzah (guru), dan qaid (pemimpin). Sungguh amanah yang tak mudah, bukan?

Saat ini, kaum muslimin mulai bangkit dari tidur panjang yang membuat mereka lupa pada agamanya. Mereka memiliki keinginan untuk kembali bersandar pada agama ini. Semangat keislaman mereka-pun tumbuh dan mulai bergelora seiring perjuangan dakwah. Oleh sebab itu, para da’i, murobbi, maupun pemimpin cerdas yang memiliki cita-cita untuk mengembalikan kejayaan dan kemuliaan umat ini, harus segera meraih tangan-tangan mereka dan membimbingnya ke jalan Islam (Prof. Dr. Taufik Yusuf Al Wa’iy, Kekuatan Sang Murobbi)

Dengan menjadi murobbi, banyak kejadian-kejadian positif yang kami rasakan. Kami jadi semakin haus ilmu sehingga tak bosan untuk belajar. Walau jauuh dikatakan sempurna, di sinilah kami perbaiki segala kekurangan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada murobbi terbaik sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Izinkan kami mengikuti jejakmu, ya Rasulullah…

An Maharani Bluepen

Wisuda Sekolah Murobbi

03 Safar 1434 H/ 16 Desember 2012

About An Maharani Bluepen

Penyuka biru langit dan purnama. Ingin menjadi seorang Ibu yang baik bagi anak-anaknya kelak :)

2 responses »

  1. Monmon says:

    aku mau jadi mutarobbi an dong 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s