pada jum’at ini, kota-kota besar di tanah air merapatkan barisan untuk menyuarakan Mesir, berdo’a kepada Allah atas keselamatan mereka. Saat membaca surat cintamu ini, mataku kembali basah, mbak. Jazakillah atas postingannya.. Semoga do’a-do’a kita diijabah…
Salam sejahtera untukmu, Mr. Presiden, beserta segenap keluarga dan orang-orang yang tetap berusaha menapaki jalanNya dalam kebaikan. Shalawat untuk Nabiku tercinta, teladan dalam amanah dakwah yang panjang berliku, dengan tangga tertinggi surga. Shalawat pula untuk keluarga Nabi yang sederhana, para tabiin, salafus shalih, dan orang-orang yang senantiasa percaya pada janji Allah.
Apa kabarmu, Tuan? Selama 10 hari terakhir Ramadhan hidupku disibukkan oleh semangat ibadah, itikaf, tilawah Quran, berinfaq shadaqah dan ah, tentu saja. Riuh rendah suasana lebaran yang menjadi budaya bangsa Indonesia : silaturrahim, sungkem dan mencium ayah ibu, menengok kerabat dekat, bercanda dengan keponakan dan handai tolan. Sebagai bagian dari rakyat Indonesia berjumlah 280 juta, kami juga disibukkan oleh harga daging sapi yang melonjak hingga 120ribu/kg, cabai, tiket angkutan dan padat merayap jalanan saat mudik – balik.
Dan, bertemu bersama keluarga, kembali diskusi-diskusi meriah merebak. Mulai perkembangan anak-anak, pencapaian karir, hingga kondisi negara.
Presiden Mursi,
Sungguh, tak layak. Kata…
View original post 1,409 more words