Dua sosok yang menjadi teladan
Kisah mereka adalah simbol pengorbanan,
Cinta seorang Ayah kepada Rabbnya
begitu pula,
balasan cinta murni dari putranya yang berbakti
Wahai, bapak para nabi
Sungguh, aku tak mengerti
Apa sesungguhnya makna pengorbanan di era modern ini
Saat ada umatmu memiliki barang mewah,
Jiwa kecilnya masih ragu untuk bersedekah
Apalagi berkurban saat hari raya
Belum ada niatan untuk berbagi sesama
Atau saat harta mencukupi,
Belum tergerak untuk berangkat haji
dengan alasan kesibukan
Di sisi lain, masih banyak umatmu
menunggu antrian panjang
untuk menyempurnakan kelima rukun islam
Aku-pun kadang menjadi umatmu yang lalai,ya Nabi
Melupakan kesyukuran dan melewatkan kesempatan beribadah kepada-Nya,
Ingin sekali rasanya mengikuti jejakmu,
Menjaga tutur kata kepada orang tua,
Tak melukai hatinya
Jika aku mampu, aku ingin berkorban kepada mereka setiap waktu
Walau pengorbananku tak setara
dengan apa yang mereka berikan
Wahai, Nabi Ibrahim
bersama putramu Ismail yang kukagumi,
Sungguh, aku tak mampu mendeskripsikan
atas persembahan kuadrat cinta
di antara kalian
Semoga aku bisa mengamalkan kesabaran dan kesyukuran
hingga ujung waktuku
dan diberi kesempatan untuk mengunjungi Baitullah
di masa mendatang..
Hari Arafah 1434 hijriyah
An Maharani Bluepen
aaakkk… baru liat T.T
izin share yaaa buat annida-online.com 😀
sudaaaah… 😀
maap ya telat sehari diuploadnya, An -,-“
duh lupa, ini link-nya: http://annida-online.com/artikel-8450-kuadrat-cinta.html
duh lupa bilang Syukran katsir, An. Jazaakillah khayr 🙂
terus berkarya!
Wa iyyaki,mbk nur jannah. Met ied adha,ya! Salam buat ibu di rumah 😀
masamaaa 😀
jazakillah khoir, mbak.. met ied adha, yaaa… :* salam buat ibu di rumah…